Pengertian 1 Lot Saham, Berapa Lembar 1 Lot Saham?

459 Dilihat

1 Lot Saham

Lot pada dasarnya mengacu pada satuan hitung dalam pembelian lembar saham. Mirip semacam perhitungan jumlah barang seperti kodi, lusin, atau per pak misalnya. Nantinya kita bisa menghitung berapa biji yang bisa kita dapatkan dari pembelian sejumlah satuan di atas (misalnya 1 kodi sama dengan 12 biji dan seterusnya).

Jadi bisa dikatakan kata lot lebih khusus digunakan dalam pasar saham sebagai satuan hitung. Jika anda seorang investor pemula, maka anda wajib tahu mengenai istilah ini.

Kata ini mungkin terdengar asing bagi anda yang hendak memulai investasi, apalagi yang kaitannya dengan dunia saham. Sebetulnya wajar dikarenakan kata ini lebih banyak ditemui di bursa efek atau trading. Ini adalah salah satu alasan mengapa kata ini mungkin kurang populer ditelinga anda.

Bagaimana Mengukur Satu Lot Saham?

Penghitungan satu lot di setiap negara bisa sangat berbeda-beda tergantung kebijakan ekonomi negara tersebut. Tetapi rentangnya bisa dikatakan hampir serupa, yaitu antara 100 sampai 500 lembar saham per 1 lot-nya.

Di Indonesia sendiri ditetapkan bahwa 1 lot sama dengan 100 lembar saham oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014. Indonesia sebelumnya pernah menghitung 1 lot sama dengan 500 lembar saham.

Adapun tujuan dari penurunan jumlah lot ini lebih kepada aksesibilitas masyarakat dalam pembelian saham. Harapannya adalah masyarakat dapat membeli saham dengan harga yang lebih terjangkau.

Gambarannya adalah jika harga saham per lembarnya Rp 3.000,-, maka anda akan mengeluarkan setidaknya Rp 1.500.000,- untuk membeli 1 lot saham menggunakan aturan lama, yaitu 1 lot per 500 lembar saham.

Namun dengan aturan baru tersebut, anda dapat membeli satu lot saham dengan harga Rp 300.000,- saja. Harganya jauh sekali bukan? Hal ini tentu membantu masyarakat yang ingin menginvestasikan modalnya dalam bentuk saham.

Selain itu saham menjadi lebih mudah untuk terjual dengan mekanisme seperti ini dengan tetap menjaga pembagian dividen bagi para investornya. Pemodal kecil misalnya tentu saja akan tetap diuntungkan meskipun ia mungkin akan membeli saham per lot-nya dengan jumlah yang kecil.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *