Waspadai Saham Nyangkut, Apa Itu dan Bagaimana Solusinya

329 Dilihat

Saham nyangkut sebetulnya merupakan istilah kiasan yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang tidak menguntungkan bagi para investor. Salah satu kondisi yang tidak menguntungkan tersebut adalah membeli saham dengan harga yang lebih tinggi dari yang seharusnya.

Namun, bukannya melakukan cut loss, beberapa investor justru menahannya meskipun harganya terus turun. Adakalanya juga beberapa investor membeli saham dengan harga murah per lembarnya, namun tidak mengalami kenaikan, yang ada justru turun namun bingung akan berbuat apa.

Kondisi inilah yang dinamakan saham nyangkut, kerugian yang membingungkan bagi para investor atau trader di bursa efek. Walhasil anda berada dalam posisi stuck, apakah melepas atau menahan saham yang sudah dibeli sebelumnya.

Saham yang mahal namun tiba-tiba turun memang dapat membuat anda pusing dan ragu dalam menentukan langkah. Bahkan tidak jarang keputusan yang diambil belum tentu tepat sesuai dengan kondisinya di lapangan. Ingat, harga saham pada dasarnya bisa sangat dinamis dan fluktuatif bergantung situasi dan kondisi pasar.

Agar Tidak Terjadi Saham Nyangkut

Frasa “lebih baik mencegah daripada mengobati” merupakan istilah yang tepat sebelum anda menderita kerugian yang tidak direncanakan sebelumnya. Ada beberapa hal agar anda tidak mengalami fenomena saham nyangkut ini, yaitu:

Riset Pasar

Perlunya anda meriset mana saja saham yang menguntungkan, baik, dan performa emiten baik di bursa efek maupun keuangannya. Hal ini penting untuk dilakukan, utamanya jika anda baru saja memulai investasi saham dan menggunakan modal kecil.

Analisis Fundamental dan Teknikal

Setelah melakukan riset pasar, ada baiknya juga anda menghitung rasio saham yang beredar dengan harga saham saat ini. Analisis seperti Price to Earning Ratio (ERP) tentunya akan membantu anda dalam memetakan mana saham yang valuable bagi anda dan mana yang tidak.

Menetapkan Batas Cut Loss

Kerugian adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari jika anda memegang saham dikarenakan dinamisnya pasar saham. Oleh karena itulah menetapkan garis batas kerugian akan membantu anda mengurangi efek yang tidak diinginkan. Setidaknya anda bisa menjual rugi atau cut loss dengan tidak terlalu dalam. Batas cut loss yang direkomendasikan biasanya berkisar antara 3% sampai dengan 5%.

Bagaimana Kalau Sudah Terlanjur?

Tidak bisa dipungkiri bahwa fenomena saham nyangkut ini kerap terjadi pada investor, lebih-lebih investor baru. Bahkan dalam beberapa hal, kalkulasi yang meleset bisa jadi alasan lain mengapa saham nyangkut bisa terjadi. Ada beberapa cara jika anda

Membandingkan Saham Serupa

Biasanya jika saham turun, maka anda perlu tahu apakah saham serupa juga ikut turun. Karena bisa jadi tren penurunan bersifat sementara. Namun apabila saham lain cenderung naik, maka anda bisa memutuskan batas kerugian maksimal dari pembelian dengan segera.

Segera Cut Loss

Inilah satu dari sekian cara untuk mengurangi kerugian yang semakin mendalam. Cut loss perlu dilakukan jika anda melihat bahwa saham yang anda pegang nilainya justru semakin turun. Tentunya anda sudah harus menentukan batas kerugian sebelum melakukannya.

Membeli yang Lebih Murah (Alternatif)

Cara satu ini memang bisa digunakan jika anda memiliki modal dengan jangka waktu investasi menengah macam swing trading ataupun position trading. Kelebihan dari cara ini adalah menyeimbangkan rasio saham dengan nilai pembeliannya.

Jadi logikanya ketika anda di awal membeli saham dengan harga mahal, maka dengan membeli harga yang lebih murah maka angkanya sedikit terangkat. Walaupun begitu anda harus bijak dalam menetapkan berapa jumlah saham yang akan anda beli, karena pada dasarnya anda tetap mengalami kerugian meskipun sedikit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *