Suspensi Saham, Ketika Saham Kena Blokir Sementara dari BEI

285 Dilihat

Suspensi saham atau ada juga yang mengenal dengan istilah suspend saham sebetulnya bukanlah istilah baru di dunia bursa efek. Bahkan tidak jarang pula istilah ini masih masuk dalam “kamus gaul” perdagangan efek.

Istilah suspensi saham sendiri merupakan kondisi dimana saham emiten ditangguhkan perdagangannya oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI). Jadi dengan kata lain, saham emiten tersebut tidak bisa diperdagangkan dalam kurun waktu tertentu.

Sebagai  gambarannya, kita membeli sebuah saham X senilai 20 lot. Namun karena BEI menetapkan suspensi saham pada saham X, maka saham yang kita beli belum bisa dijual kembali. Begitu pula ketika saham tersebut dijual melalui pihak perusahaan sekuritas.

Memahami Lebih Dekat Suspensi Saham

Bisa dikatakan kebijakan mengenai suspensi saham ini diterapkan kepada saham-saham emiten yang sedang bermasalah.

Normalnya sebuah perdagangan efek bukan hanya melihat asas permodalan dan keuntungan semata, melainkan juga adil dan efisien. Dampaknya investor dapat membangun kepercayaan dan tidak khawatir dengan saham yang dibelinya. Selain itu si investor dan emiten lainnya tidak merasa dirugikan dengan hadirnya saham emiten di bidang yang sama meski bersaing.

Namun jika sebuah emiten saham melakukan transaksi yang tidak wajar dan cenderung merugikan investor, maka sudah sewajarnya BEI memperingatkan. Bahkan dalam beberapa kasus tidak jarang BEI sampai melakukan take down dari papan saham jika saham emiten dinilai sangat bermasalah.

Suspensi saham sendiri biasanya sudah dianggap peringatan keras dari BEI meskipun mekanismenya belum menyentuh take down saham. Satu hal yang bisa dipastikan adalah emiten saham tersebut dianggap bermasalah.

Mengapa Sebuah Saham Terkena Suspend?

Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa sebuah saham bisa terkena suspensi saham oleh BEI. Kami disini mencoba merangkumnya menjadi tiga alasan, yang mungkin bisa bercabang pula alasannya.

Transaksi dan Pergerakan Tidak Wajar

Beberapa saham yang “tidur” namun tiba-tiba bisa naik signifikan bisa jadi pertanda bahwa saham tersebut naik secara tidak wajar. Terlebih jika emiten saham tersebut belum memiliki prestasi apa-apa, namun jadi berharga dalam waktu yang sangat singkat. Saham semacam ini biasanya akan terkena suspensi saham berminggu-minggu, atau bahkan diturunkan dari papan saham oleh BEI.

Saham Gorengan atau Praktek Pom-Pom

Akhir-akhir ini banyak para influencer yang menawarkan keuntungan tertentu jika berinvestasi melalui aplikasi sekuritas saham. Hal ini bisa dikatakan memancing investor untuk berinvestasi sekaligus menaikkan harga saham emiten. Bisa dikatakan saham semacam ini hanya mencari keuntungan singkat dan belum tentu melindungi investor.

Performa Buruk Emiten

Tidak semua emiten saham benar-benar sehat secara finansial dan teknikal di bursa efek. Beberapa diantaranya pun bahkan ada yang sampai tidak menunaikan tugasnya dengan baik seperti pembagian dividen, transparansi permodalan, sampai strategi kotor untuk menaikkan harga saham. Itu belum termasuk saham yang sering menembus level auto-reject, batas ARA-ARB serta perusahaan yang kasus korupsi dan penggelapan dana investor.

Cermat Sebelum Membeli Saham

Banyaknya kasus penjualan saham yang tidak wajar akhir-akhir ini banyak merugikan investor pemula dan bermodal kecil. Bahkan tidak jarang kasus suspensi saham ini muncul ke ranah publik secara luas.

Oleh karenanya cermat dan cerdas dalam berinvestasi menjadi sangat ditekankan dalam hal ini. Termasuk diantaranya pengetahuan mengenai analisis fundamental dan teknikal ketika hendak berinvestasi. Pastikan anda memilih saham dengan rasio harga yang tepat dan tidak tergiur hanya karena banyak penawaran saham tertentu kepada anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *