Normalnya jika anda ingin membeli saham yang anda inginkan, maka anda harus membelinya di pasar reguler. Tentu saja pasar reguler yang kami maksud adalah lewat sekuritas ataupun aplikasi trading yang tengah populer digunakan investor pemula.
Namun sebetulnya ada satu pasar lagi yang bisa anda manfaatkan untuk membeli saham, yaitu pasar negosiasi. Lalu apa sajakah perbedaannya?
Jika berbicara perbedaannya, ada banyak hal yang harus anda perhatikan mengingat pasar negosiasi lebih mirip tawar-menawar di pasar tradisional. Selain itu pasar negosiasi bukanlah pasar reguler penjualan saham yang ramah untuk semua investor.
Apa itu Pasar Negosiasi?
Pasar negosiasi adalah pasar yang sifatnya sekunder untuk perdagangan di bursa efek. Pasar ini ditujukan untuk semua investor yang ingin “menawar” harga saham per lembarnya.
Setiap perusahaan sekuritas maupun aplikasi trading sebetulnya memiliki fitur khusus yang berkaitan dengan pasar negosiasi ini. Kita tahu bahwa dalam perdagangan saham, praktek jual-belinya dilakukan secara tidak langsung.
Sedangkan dalam pasar negosiasi, bisa dilakukan secara langsung antara broker, investor sampai pihak pemegang saham sebelumnya. Penjualan saham dalam mekanisme ini memang tidak terpisah sebagaimana pasar reguler, namun tetap memenuhi unsur sebagaimana pasar reguler saham.
Perbedaan Beli Saham di Pasar Negosiasi dengan Pasar Reguler
Tentu ada perbedaan pembelian saham di pasar negosiasi dan pasar reguler, diantaranya yaitu:
Pembelian Dalam Jumlah Besar
Kenyataannya pasar negosiasi seperti tersedia untuk investor kelas konglomerat atau kelas besar. Ini karena pembelian saham di pasar negosiasi biasanya dilakukan dalam jumlah pembelian besar baik dari segi angka maupun jumlah lembaran sahamnya.
Itulah mengapa pembelian saham dalam jumlah besar tersebut dilakukan di pasar negosiasi, agar harganya sesuai dengan yang diharapkan kedua belah pihak. Jika tetap membelinya di pasar reguler, dikhawatirkan nilai fundamentalnya berbeda dengan harga jualnya. Dalam hal ini, negosiasi dibutuhkan untuk membeli saham dengan harga “pas”.
Bukan Lot, Tapi Jumlah Lembar Saham
Pembelian saham di pasar negosiasi biasanya tidak menggunakan satuan lot atau 100 lembar saham, melainkan per lembar saham itu sendiri. Hal ini dilakukan karena faktor yang pertama tadi, pembelian dalam jumlah besar.
Memang, ada beberapa penjualan di pasar negosiasi yang menggunakan lot sebagai satuannya. Namun pembelian dengan lembar saham lebih banyak dilakukan dengan mekanisme ini. Selain pembelian dalam jumlah besar, satuan lembaran saham digunakan agar investor lebih leluasa dalam mendapatkan saham yang diinginkannya secara tidak terbatas.
Eksekusi yang Tidak Semudah Pasar Reguler
Nah, inilah yang mungkin bisa menjadi titik keunggulan namun juga titik lemah pasar negosiasi saham. Mudah dieksekusi jika anda membeli saham dalam jumlah besar, namun tidak mudah dikarenakan resikonya yang tinggi.
Keuntungan membeli saham dalam mekanisme seperti ini sangat bergantung dari negosiasi yang dihasilkan antara investor dan pihak emiten maupun broker. Jadi pasar negosiasi ini lebih cocok ditujukan bagi mereka yang memang punya modal besar dan skill tawar.