Naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari performa perusahaan, permintaan dan penjualan, sampai kondisi fundamental perusahaan. Faktor yang banyak ini membuat saham bergerak dinamis dan variatif.
Berbicara permintaan dan penjualan, maka pergerakan saham bisa bergerak berkat supply dan demand di bursa efek. Bahkan dengan dua instrumen tersebut, kita juga dapat mengetahui secara lebih detail kekuatan saham dari volatilitas perdagangan sampai likuiditasnya.
Pertanyaannya adalah, apakah supply dan demand itu sebenarnya dan seberapa pentingkah anda harus mempelajari kedua hal ini? Kenyataannya mempelajari supply dan demand saham akan membuka mata anda tidak hanya pergerakan perdagangan saham semata, namun juga perubahannya di pasar efek.
Apa Itu Supply dan Demand?
Supply sebenarnya berkaitan dengan jumlah saham yang ada di pasar saham atau ketersediaan saham. Namun lebih jauh, supply bisa diartikan sebagai banyaknya saham emiten baik di pasaran maupun yang dipegang oleh investor, yang dijual di pasar saham.
Mengapa demikian? Ini karena jumlah supply saham di pasaran sangat bergantung pada tingkat permintaannya. Karena bisa saja seorang investor mungkin adalah seorang broker atau bandar saham yang menguasai jumlah saham yang ada.
Intinya supply merujuk pada jumlah saham yang tersedia di pasar dari segala sumber baik emiten atau investor itu sendiri. Sedangkan demand merujuk pada jumlah pemintaan saham yang ada di bursa efek.
Demand biasanya dilakukan oleh para investor untuk meningkatkan kapasitas sahamnya dan juga meningkatkan daya jualnya. Sementara supply saham di bursa efek biasanya dilakukan agar saham menjadi lebih likuid, menjangkau seluruh kalangan dan memaksimalkan pemasukan investasi emiten.
Jika membaca pengertiannya, maka anda akan sadar bahwa sebenarnya kedua pengertian tersebut saling melengkapi satu sama lain. Keduanya saling mempengaruhi dan berperan penting dalam banyak hal.
Bagaimana Supply dan Demand saling berkaitan?
Prinsip supply dan demand saham sebetulnya sama dengan konsep permintaan dan jumlah barang di pasaran.
Ketika supply jumlahnya melebihi demand, maka harga akan bergerak datar dan cenderung terjangkau. Dalam beberapa kasus, harganya juga menjadi lebih murah sehingga investor bisa dengan leluasa membeli dalam jumlah lot yang banyak.
Sedangkan ketika demand tinggi namun supply saham semakin rendah, maka akan ada kenaikan harga saham karena makin sedikit stok efek di pasar saham. Kenaikan umumnya tidak bisa dihindari namun tetap harus mengacu pada batas atas atau batas ARA.
Itulah mengapa supply dan demand selalu berkaitan satu sama lain. Keduanya bisa saling melengkapi namun juga bisa membuat saham bergerak fluktuatif. Oleh karenanya analisis fundamental dan teknikal dibutuhkan agar anda dapat menyesuaikan diri ketika kondisi supply tak sejalan dengan demand maupun sebaliknya.